Cara Mencari Referensi Jurnal, Dijamin Internasional Bereputasi!
Cara mencari referensi jurnal – Salah satu sumber pustaka yang wajib ada dalam suatu karya ilmiah adalah artikel jurnal. Dibanding buku, skripsi, tesis, atau disertasi, artikel ilmiah dalam jurnal disajikan lebih ringkas, padat, dan informatif. Jadi, lebih to the point gitu untuk disitasi.
Ya pada dasarnya, cara mencari referensi jurnal nggak sulit. Cari aja di database-database jurnal seperti:
- Google Scholar (https://scholar.google.com/)
- Directory of Open Access Journal (https://www.doaj.org/)
- EBSCO (https://www.ebsco.com/)
- ERIC (https://eric.ed.gov/)
Ketik saja judul atau topik artikel jurnal di bagian search, tunggu beberapa detik, hasilnya akan otomatis muncul. Gampang kan!
Kalau dirasa kurang bereputasi, buka aja Scopus atau World of Science (WoS)—khususnya yang punya akses.
Masalahnya…
Apakah jurnal yang Anda dapatkan benar-benar berkualitas?
Apakah Anda bisa memahami artikel berbahasa Inggris yang Anda dapatkan?
Ya, dua hal itulah yang sering menjadi masalah mendasar ketika kita mencari referensi. Pertama adalah kualitas referensi dan kedua adalah memahami referensi.
Kualitas Referensi
Apakah terindeks Scopus menjamin kualitas?
Mungkin iya, Scopus adalah satu indikator. Namun Scopus bukanlah segalanya.
Sekali lagi, Scopus bukanlah segalanya!
Scopus hanya mesin pengindeks karya ilmiah, baik tidaknya karya ilmiah kembali lagi pada karya itu sendiri.
Namun setidaknya, terindeks Scopus adalah cara paling mudah menilai kualitas karya ilmiah. Sebagai peneliti, kita tetap harus objektif membaca isi keseluruhan karya agar mendapat esensinya.
Selain terindeks Scopus, ada satu indikator paling mudah untuk menilai kualitas karya ilmiah, yaitu dengan melihat penerbitnya atau publisher-nya. Ya nggak mutlak juga sih, tapi dapat membantu.
Singkatnya gini, publikasi yang berkualitas bisa Anda dapatkan dari penerbit:
- Elsevier ScienceDirect | https://www.sciencedirect.com/
- Springer Nature | https://www.springer.com/gp/| https://www.nature.com/
- Wiley-Blackwell | https://onlinelibrary.wiley.com/
- Taylor and Francis | https://www.tandfonline.com/
- Multidisciplinary Digital Publishing Institute | https://www.mdpi.com/
- Frontiers Media | https://www.frontiersin.org/
- SAGE Publications | https://journals.sagepub.com/
- Emerald Publisher | https://www.emeraldgrouppublishing.com/
Ya masih banyak sih sebenarnya, Anda coba akses list penerbit jurnal paling kondang di dunia pada website Scilit | https://www.scilit.net/rankings.
Apakah semua penerbit itu menyediakan artikel yang open-access?
Ya! Nggak semuanya sih. Tapi minimal “ada lah…”
Namun, ada satu kesamaan fasilitas yang diberikan penerbit-penerbit terkenal di atas untuk artikel yang open-access, yaitu:
Memahami Referensi
Praktik yang biasanya dilakukan mahasiswa tu gini…
- Cari artikel jurnal
- Download pdf
- Terjemahkan dalam bahasa Indonesia
- Dibaca dan disitasi
Problemnya, kadang hasilnya kurang memuaskan—format kacau, hasil terjemah tidak akurat, ada kalimat yang hilang dkk. Secanggih apapun alat translatenya, pasti formatnya jadi kacau.
Ya namanya juga format PDF…
Akhirnya ketika dibaca kita tidak paham, soalnya ya kayak nggak lengkap gitu…
Cara Mencari Referensi Jurnal Hanya Via Google Search
Satu hal yang membuat penerbit-penerbit kondang yang kami sebutkan sebelumnya istimewa adalah: semua artikel yang mereka sajikan terindeks sangat baik bahkan oleh Google Search—bukan Google Scholar.
Jadi, kita nggak perlu cari artikel dimana-mana. Cara mencari referensi jurnal yang paling gampang adalah:
1. Masuk aja di Google Search (https://www.google.com/)
2. Ketikkan kata kunci + journal (journal ya, bukan jurnal—dalam bahasa Inggris)
Misalnya: “computational thinking project-based learning journal”
3. Lihat hasil pencarian, seleksi yang berasal dari penerbit-penerbit besar
Misalnya disini ada artikel dari Springer, Elsevier, dan Taylor Francis
4. Buka satu-satu, sesuaikan dengan kebutuhan referensi yang diinginkan!
Kami jamin, artikel yang didapatkan pasti berkualitas. Sebab, tidak sembarang artikel dapat menembus dan terbit di publisher-publisher di atas.
Cara Mencari Referensi Jurnal Tanpa Download PDF
Praktik yang lebih mudah digunakan dalam membaca dan memahami artikel jurnal adalah dengan membaca di websitenya langsung. Jadi, kita nggak perlu download pdf, translate, atau yang lain. Gimana caranya?
1. Cari artikel yang sudah open access, misalnya di bawah ini ada jurnal dari Springer yang Open-Access
2. Kita bisa baca secara langsung, tidak perlu di download PDF-nya
3. Terus Anda juga bisa terjemahkan dengan Google Chrome dengan Klik kanan
4. Translate to → Klik titik tiga
5. Choose another language → Cari Indonesia
6. Jika mau didownload juga nggak papa sih… Mungkin biar kita punya simpanan
7. Klik Download PDF
Namun, cara ini memiliki kelemahan, yaitu harus ada akses internet. Tapi ya masa sih di kampus nggak ada internet? Jadi kami rasa tetap aman saja.
Jangan lupa DOI atau PDF-nya disimpan, sehingga ketika mau buat referensi via Mendeley atau Zotero tidak kesulitan nantinya.
Tambahan
Cara yang kami jelaskan di atas sepertinya cukup efektif—bahkan sangat efektif. Sayangnya, ada beberapa kekurangan, antara lain:
- Tidak semua artikel yang disediakan publisher besar itu open-access, maka suatu karunia bila universitas kita berlangganan pada publisher-publisher tersebut, (biasanya, kalau nggak open access, orang-orang langsung pakai cara kurang legal (YTTA)
- Hanya bisa berbasis Google Translate, sehingga kadang terjemah kurang akurat
- Harus ada akses internet untuk melakukannya
- Kadang translate-nya error, terus tidak bisa diterjemahkan semuanya
Ya gitu saja sih sedikit tutorial cara mencari referensi yang bisa kami bagikan. Kami rasa, bagi yang belum terbiasa mungkin agak sulit. Tapi ketika sudah terbiasa, cara ini dijamin jauh lebih cepat, efektif, dan tidak ribet. Selamat mencoba!
[…] dari itu, perhatikan kualitas referensi yang digunakan […]